Laman

Senin, 01 Agustus 2011

Pidato 5



Assalamu`alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Merdeka . . . . . . . !
Merdeka . . . . . . . !!
Merdeka . . . . . . . !!!
Terimakasih.

Saudara-saudara sekalian sebangsa dan setanah air yang  berbahagia.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur kepada Allah swt. Berkat rahmat, dan anugerah-Nya kita telah menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat.
Pada pagi hari ini, kita memperingati hari proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ke-65. Setiap pada tanggal 17 Agustus, kita selalu melakukan upacara peringatan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa besar dan monumental itu, tidak akan pernah kita lupakan dan terus kita kenang sepanjang masa.
Pada kesempatan ini, sejenak kita mengenang kembali peristiwa penting, pada detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Dini hari tanggal 17 Agustus 1945, teks proklamasi kemerdekaan Indonesia selesai dirumuskan. Langkah selanjutnya adalah membacakan dan menyebarluaskan proklamasi kemerdekaan. Menjelang pembacaan teks proklamasi, massa telah memadati halaman rumah Soekarno. Mereka erbaris secara teratur dan tertib. Keamanan di tempat itu dijaga oleh pasukan PETA dibawah pimpina Shodanco Latifef Hendraningrat dan Shodanco Arifin Abdurrahman. Sedangkan persiapan upacaranya dikoordinasi oleh Suwiryo, walikota Jakarta.
Segala sesuatu berfifat sepontan dan sederhana. Mikrofon dan pengeras suara dipinjam dari  took elektronika. Tiang bendera terbuat dari bamboo yang diberi tali dan ditanam di teras rumah Soekarno. Bendera dijahit oleh Fatmawati Soekarno dengan bentuk dan ukuran yang tidak standart. Akan tetapi , persiapan semacam itu tidak mengurangi makana besar upacara yang sedang berlangsung.
Menjelang pukul 10.00 WIB, para tokoh politik dan pemuka masyarakat berdatangan. Sementara itu, para pemuda yang terus mendesak dan menekan golongan tua, yang dimotori Soekarno-Hatta agar segera memproklamasikan kemerdeekaan Indonesia, tanpa memperhatikan janji-janji yang terkait dengan pemerintahan penjajahna jepang. Karena golongan pemuda sudah tidak sabar lagi menanti dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan, agar tidak ada kesan bahwa kemerdekaan yang akan diproklamasikan itu merupakan hadiah dari jepang. Tetapi kemerdekaan itu adalah berkat rahmat Allah swt. Melalui perjuangan-perjuangan bangsa Indonesia. Mereka kembali mendesak dr. Muwardi untuk mengingatkan Soekarno agar tidak main-main dan segera memproklamirkan kemerdekaan. Pemimpin itu, bersih keras membacakan teks proklamasi yang telah disepakati bersama setelah Hatta dating. Lima menit menjelang ketetapan waktu yang telah ditentukan, Hatta datang dan upacara proklamasi pun telah siap dilaksanakan.
Upacara berlangsung tanpa protocol. Setelah Latief Hendronongrat menyiapkan barisan, Soekarno dan Hatta berdiri ditempat yang telah ditentukan. Kemudian Soekarno maju mendekati mikrofon untuk membacakan teks proklamasi kemerdekaan. Sebelumnya ia mengucap pidato pendahuluan singkat yang intinya bahwa meskipun mengalami pasang surut, perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan tidak pernah  berhenti. Dan dengan tenaga dan kekuatan sendiri, bangsa Indonesia bertekad bulat menentukan nasib bangsa dam tanah air.
Selanjugnya soekarno menyatakan, “saudara-saudara, dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kemerdekaan kami.”  Lalu soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan hasil ketikan sayuti malik. Adapun teks proklamasi kemerdekaan itu ialah :
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun `45
        Atas nama bangsa Indonesia
        Soekarno-Hatta
Setelah selesai membaca teks proklamasi, Soekarno mengucapkan kata-kata penutup, “Demikian saudara-saudara, kita telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita. Mulai saat ini, kita menyusun Negara kita. Negara merdeka, Negara Republik Indonesia merdeka, kekal dan abadi, insya Allah, tuhan memberkati kemerdekaan kita ini.”
Setelah pembacaan teks proklamasi selesai, acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera mera-putih. Pengibaran dilaksanakan oleh Suhud dan Latief Hendraningrat. Mengiring naiknya bendera secara perlahan-lahan, secara sepontan hadirin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah pengibaran bendera, acara berlanjut dengan pidato Suwiro dan dr. Muwardi.
Upacara proklamasi kemerdekaan berlangsung sekitar satu jam. Sekalipun singkat dan sederhana, peristiwa ini membawa perubahan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu menandai terbentuknya bangsa dan Negara Indonesia merdeka dan berdaulat.
Hadirin yang berbahagia, kemerdekaan Indonesia merupakan rahmat dan anugerah Allah swt. Yang sangat besar sebagaimana yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Oleh sebab itu, kita wajib bersyukur kepada Allah swt. Atas kemerdekaan yang telah kita raih dan nikmati sebagai bangsa Indonesia. Sebab tanpa anugerah dan pertolongannya, tentu kita tidak akan dapat meraih kemerdekaan yang didambakan oleh setiap manusia, karena merupakan hak asasi bagi kehidupannya.
Para pendahulu kita, telah berjuang berabad-abad lamanya untuk mencapai Indonesia merdeka dari tangan kaum penjajah. Perjuangan mereka memakan korban yang tidak sedikit, baik berupa harta,tenaga, bahkan nyawa. Generasi demi generasi telah berganti, ribuan atau bahkan puluhan ribu pahlawan telah guugur sebagai syuhada dalam berbagai bentuk perjuangan. Mulai dari awal perjuangan yang masih bersifat kedaerahan hingga perjuangan dalam bentuknya yang berskala nasional.
Akhirnya perjuangan menuju Indonesia merdeka telah mencapai bentuknya dalam pergerakan rakyat yang berskala nasional, berupa partai-partai dan organisasi-organisasi kemasyarakatan. Sejak partai politik yang mengumandangkan suara melalui dewan, surat kabar, rapat umum dan forum-forum terbuka serta tertutup, sampai pada para pendidik disekolah, kiai di pesantren mendidik dan menggembleng generasi penerus, kiai duduk diatas sehelai tikar yang lusuh, dikelilingi ratusan santri, dibacakan ayat jihat, hikayat umar bin khattab sampai kepada pernyataan bahwa cinta atnah air adalah sebagian dari iman (Habbul Wathan minal iman). Semua diresapkan kepada murid-murid. Ki Hajar dewantoro dengan taman siswanya telah meletakkan ruh kemerdekaan pada kalbu anak didiknya. Sebagian merekalah yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan rakyat, yang perjuangannya mencetus dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Proklamasi hanyalah merupakan GENTA REVOLUSI. Sesudah itu, kita mulai melakukan perjuangan berdarah merebut kemerdekaan. Putra-putri Indonesia yang mendidik diam-diam oleh kaum pergerakan di zaman jepang dan zaman sebelumnya tampil memimpin segala bentuk perjuangan untuk melawan kaum penjajah. Ada yang jadi tentara,  lascar rakyat, barisan mujahidin, sabilillah, tampil di medan diplomasi, menggerakkan logistic rakyat,mengatur jalannya pemerintahan, pergi ke luar negeri untuk mencari dukungan dan persenjataan, pengusaha dan muslim Aceh beli kapal terbang untuk Republik Indonesia. Semua itu adalah prajurit-prajurit revolusi yang membela Negara dan tanah air yang dicintainya. Akhirnya, seluruh dunia mengakui kemerdekaan negera Republik Indonesia.
Karenanya, kita harus berbuat dan mengisi kemerdekaan yang telah dicapai dengan membuat segala sesuatunya secara adil dan proposional. Demi terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia merdeka, yaitu terciptanya keadilan dan kemakmuran, kedamaian dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD `45.
Demikian apa yang bias saya sampaika untuk memperingati proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ke-65 ini. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf. Akhir kata, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. :)
Merdeka . . . . . merdeka . . . . . merdeka . . . . . !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar